Tak Tahan Lihat Jokowi Rusak Demokrasi, Dianggap Jadi Alasan Ahok Dukung Ganjar-Mahfud

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (Foto: Instagram/@basuki_tjahaja_purnama_id)


JAKARTA -- Di media sosial (medsos) X, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, dianggap sebagai ‘kuda putih’ Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi.

Julukan itu disematkan warganet pada Ahok sebab Jokowi dianggap sengaja menempatkan Ahok untuk mencegah pasangan calon (paslon) Ganjar Pranowo-Mahfud MD bergabung dengan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, guna menghadapi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di putaran kedua Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Deddy Yevri Hanteru Sitorus mengatakan, narasi soal 'kuda putih' itu sangat lucu.

"Ahok itu keluar dari Pertamina karena tidak tahan melihat Jokowi menggunakan kekuasaan untuk memenangkan anaknya, merusak tatanan, merusak demokrasi," ujar Deddy di akun Tiktoknya, baru-baru ini.

Deddy pun membantah keras narasi 'kuda putih'. Ia menegaskan, narasi kuda putih omong kosong belaka. "Tidak ada kuda putih, yang ada 'rambut putih'!" tegasnya.

Deddy mengakui paslon Prabowo-Gibran sangat mungkin masuk putaran kedua Pilpres 2024. Namun, Deddy memprediksi Prabowo-Gibran akan kalah di putaran kedua.

Deddy memastikan, di putaran kedua, seluruh rakyat Indonesia di luar pendukung Anies-Muhaimin, akan bersatu untuk menumbangkan dinasti Jokowi.

"Rakyat akan memastikan negara ini tidak jatuh kepada orang yang serakah, emosional, punya rekam jejak masa lalu, dan anak yang belum bisa kerja untuk memimpin negara ketika Presiden RI berhalangan," tegas Deddy.

Sebelumnya, Ahok mengundurkan diri sebagai komisaris utama PT Pertamina Persero. Langkah ini diambil dalam rangka ingin fokus mengampanyekan paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Pilpres 2024.

 

(nnn)

Diberdayakan oleh Blogger.