Sejumlah BUMN Bermasalah, Menteri BUMN Erick Thohir Mengaku tak Tutup Mata

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI Erick Thohir. (Foto: setkab.go.id)

JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI Erick Thohir menyatakan tak pernah menutup mata pada kasus-kasus yang menimpa perusahaan milik negara. Erick menyatakan, Kementerian BUMN telah bekerja sama dengan Kejaksaan Agung, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), serta Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dalam memeriksa keuangan setiap BUMN.

"Dalam menangani kasus-kasus policy kita sama, kita tidak menutup mata. Saya tidak pernah bilang kita sempurna, memang kalau ada oknum-oknum kita tindak tegas," kata Erick dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI, di Jakarta, Jumat (7/6/2024) dikutip dari Antara.

Erick menambahkan, peringatan awal soal laporan keuangan dari perusahaan-perusahaan di bawah BUMN, selalu disampaikan, termasuk untuk kasus Indofarma.

"Early warning itu sebenarnya sudah ada dan kita melaporkan ini ke BPKP. Jadi early warning ada, tapi kita laporkan ke BPKP supaya BPKP yang menindaklanjuti," tegas Erick.

Erick pun menyampaikan, sebagian besar kasus-kasus yang terjadi di Kementerian BUMN merupakan masalah lama atau sebelum kepemimpinannya. Ia berkomitmen untuk terus mendukung program bersih-bersih BUMN.

"Kita terus berupaya bersih-bersih ini dijalankan dan terima kasih atas dukungan selama ini, tapi saya tidak bisa menutup mata kalau 90 persen kasus lama, ternyata 10 persen ada kasus baru," kata Erick.

Erick menekankan, berbagai transformasi yang dijalankan BUMN saat ini belum selesai. Sebagai benteng ekonomi nasional yang dihadapkan pada gejolak ekonomi global, BUMN harus semakin efisien dan kompetitif, dan keduanya akan tercapai apabila dilandasi dengan kondisi kesehatan BUMN yang baik.

(nnn)

Diberdayakan oleh Blogger.